Rabu, 07 April 2010
Polisi Curigai Unsur Kesengajaan Dalam Kebakaran Pasar Cikampek
Dari pengalaman sebelumnya, jelas Chanafi, kebakaran yang dipicu oleh hubungan arus pendek listrik itu, tidak serta merta terjadi di lokasi kios yang menampung barang-barang rawan terbakar. "Ini ibaratnya ada faktor kesengajaan. Jadi wajar kan kalau kami curiga," kata dia.
Jika nanti menghasilkan bukti-bukti yang mengarah pada adanya faktor kesengajaan, ia akan mendatangkan tim dari pusat laboratorium forensik (Puslafor) Mabes Polri. Namun Chanafi belum bisa memastikan berapa lama penyelidikan yang dilakukan jajaran Polres Karawang akan dapat diselesaikan.
Data di kepolisian, kios yang ludes terbakar mencapai 260 kios dengan kerugian sekitar Rp 20 miliar. H.Pendi, pemilik kios busana di Pasar Anyar, mengaku kehilangan aset senilai Rp150 juta. "Baru belanja sih," katanya.
Menurut dia, kebakaran diduga dipicu oleh hubungan arus pendek listrik di kios milik H. Arifin, yang juga menjual busana. Percikan api lalu membakar stok busana kios tersebut, dan lidah api menjalar kemana-mana.
Tim pemadam kebakaran milik PT Pupuk Kujang, Pemda Karawang, dan Kawasan Industri Kota Bukit Indah Purwakarta, langsung berjibaku melawab kobaran api. Kobaran api baru benar-benar dapat dikuasai Senin dinihari sekitar pukul 02.30 Wib.
Kondisi komplek pasar yang menjadi urat nadi perputaran perekonomian di Cikampek itu, pagi tadi tampak sudah rata dengan tanah. Kepulan asap kecil masih terlihat di bebarapa sudut.
Pemkab Karawang akan Renovasi Sejumlah Pasar
"Usia keempat pasar itu sudah cukup tua, jadi akan direnovasi satu per satu selama 2010 ini. Pasar Johar dan Pasar Karawang baru dibangun pada 1985, Pasar Rengasdengklok dibangun pada 1986, dan Pasar Cikampek dibangun pada 1974," kata Aa, di Karawang, Sabtu (13/3).
Dikatakannya, dilihat dari umur sejumlah pasar tersebut, maka sudah perlu untuk direnovasi. Tetapi, hingga kini baru dua pasar yang sudah jelas pemegang proyeknya, yakni Pasar Johar dan Pasar Cikampek. Sedangkan untuk renovasi Pasar Karawang Baru dan Pasar Rengasdengklok belum jelas waktu pembangunannya.
"Untuk Pasar Johar akan direnovasi mulai April nanti, dan Pasar Cikampek sekarang tengah proses renovasi," katanya.
Ia berharap, renovasi sejumlah pasar tersebut tidak akan memberatkan para pedagang. Karena itu, ia mengimbau agar para pengembang renovasi sejumlah pasar nantinya tidak menawarkan harga kios yang terlalu tinggi.
Sebelum pasar-pasar itu direnovasi, Aa mengaku pihaknya melakukan pendataan mengenai jumlah pedagang di setiap pasar. Sehingga, nantinya jumlah pedagang di pasar yang direnovasi itu tidak bertambah. Sebab, jika jumlah pedagangnya bertambah, maka akan membuat persaingan antarpedagang semakin tinggi.
"Selain itu, juga akan membuat masalah baru. Jadi, meskipun pasar-pasar itu akan direnovasi, kami berusaha untuk tidak menimbulkan
masalah baru," katanya.
Pasar Cikampek Terbakar, Kerugian Sekitar Rp 12 Miliar
Keterangan yang diperoleh Tempo News Room di lokasi kebakaran, Senin (30/3) pagi, menyebutkan, kebakaran tersebut diduga akibat hubungan arus pendek listrik yang terjadi di kios nomor 79 milik Uda dan kios nomor 80 milik H. Ilah. "Saya melihat mula api datang dari dua kios tersebut," kata Suwasman dan Acim Somantri, dua petugas kemanan pasar. Setelah itu, lidah api menjilat kemana-mana. Dan, kebakaran hebat pun terjadi.
Regu pemadam kebakaran dari Pemda Karawang, PT Pupuk Kujang, Kawasan Indho Taise dan PT .Texmaco, datang ke lokasi sekitar pukul 21.00 WIB. Secara bergantian, merela berjibaku dengan kobaran api yang makin ganas melalap bangunan kios. Api berhasil dijinakkan Senin dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karawang Dadang Bachrun Ilhami yang melakukan inspeksi langsung ke lokasi kebakaran Senin pagi, mengatakan, kerugian material yang dialami pemilik kios rata-rata Rp 30 jutaan. Jika dikalikan 403 kios maka kerugian yang diderita mencapai 12,9 miliar.
Lokasi bekas kebakaran Pasar Pemda Cikampek saat ini tampak tinggal puing-puingnya saja. Bagian atap 403 kios di sana tampak hangus terbakar, hanya tembok-tembok penyekat saja yang masih tampak berdiri kokoh. Sementara barang kelontongan dan sembako milik para pemilik kios nyaris sudah tak bisa dimanfaatkan lagi. Bara api masih tampak memerah dan asap masih terus mengepul di antara gundukan sembako di lokasi bekas kios-kios.
Jajaran Polres Karawang telah membuat police line di lokasi kebakaran. Menurut Kepala Polres Karawang Ajun Komisari Besar Polisi Chairul Anam, pihaknya telah mengontak tim pusat laboratorium forensik Mabes Polri untuk melakukan penyidikan ihwal penyebab kebakaran.
PT SPN: Segera Realisasikan Pembangunan Pasar Cikampek III
Cikampek, Pelita
Terkait dengan pemberitaan Harian Pelita Senin (23/6), Wakil Direktur PT SPN, Bambang, langsung menanggapi keluhan para pedagang yang menagih janji PT SPN, agar segera merealisasikan rencana pembangunan pasar semi modern Cikampek Trade Centre.
PT Selindo Pilar Namus (PT SPN) dalam waktu dekat ini akan segera merealisasakan pembangunan Pasar Cikampek III, yang sebelumnya sudah direncanakan beberapa bulan lalu, ungkap Bambang.
Dikatakannyasebenarnya yang memiliki wewenang untuk menjelaskan masalah rencana pembangunan Pasar Cikampek III adalah pimpinan Cabang PT SPN di Cikampek, karena dia sebagai Wakil Direktur kedudukannya ada di pusat yakni di Purwokerto, Jawa Tengah. Berhubung pimpinan cabang sedang berada di kantor pusat Purwokerto.
Mengenai keterlambatan pelaksanaan pembangunan pasar Cikampek III, tersebut antara lain, lanjut Bambang adanya kesalahan administrasi pertanahan yang mana lokasi tanah berada di Desa Cikampek Selatan, Kecamatan Cikampek.
Namun dalam sertifikat sebuah bangunan yang digunakan kantor PT SPN berada di Desa Cikampek Kota. Selain itu akibat adanya kenaikan BBM, maka otomatis akan berpengaruh terhadap Rencana Anggaran Biaya (RAB), sehingga terpaksa RAB-nya diubah.
Hal ini akibatnya sangat berpengaruh terhadap rencana pelaksanaan pembangunan. Bahkan gambar yang sudah dibuatkan oleh para pengelola sebelumnya juga tidak sesuai dengan tata letak lokasi, sehingga gambar tersebut terpaksa harus diganti.
Sementara Ir Fajar, sebagai tenaga ahli bidang perencanaan, yang juga didampingi Wadir Bambang mengatakan, pihak PT SPN, hanya membebaskan lahan seluas 9.916 M2 dari seorang pengusaha di Cikampek Yani Susilowati yang diatas lahan tersebut bekas bangunan pasar tradisional yang dianggap tidak layak lagi untuk ditempati para pedagang.
Bahkan Hak Guna Bangunan di atas lahan tersebut sudah habis masa berlakunya. Untuk itu pelaksanaan pembangunan pasar CTC diserahkan kepada pihak pengusaha lain yang berminat membangun pasar CTC tersebut.
Fajar mengakui berbagai persyaratan sudah dimiliki PT SPN antara lain; rekomendasi kelayakan investasi N0. 582/1124/Pras -TR. Tanggal 10 Mei 2008, Surat Izin Lokasi No 591-4/Kep. 473/HUK/2006. 582/1124/ Pras- TR, tanggal 10 Maret 2008, Surat Keputusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) No 503640/28/IX/DCK, Tanggal 22 April 2008.
Berdasarkan persyaratan tersebut, maka pihak PT SPN tidak ada alasan untuk tidak secepatnya merealisasikan pembangunan Pasar Cikampek III untuk dijadikan Pasar Semi modern Cikampek Trade Centre dengan rencana pembangunan terdiri dari dua lantai, yangmana pada lantai Dasar akan dibangun 117 kios berukuran 2x3, 3x3, 1,5 x 1,40.m.
Sementara Lt, atas akan dibangun 101 kios. Berukuran 3x3, dilengkapi areal perparkiran yang cukup memadai, dan pasar hewan, seperti, kambing, ayam, bebek, burung dan sejenisnya.
Dikatakan, Cikampek salahsatu kota kecamatan yang ada di jalur utara Jawa Barat, letaknya sangat strategis, karena selain kota segitiga emas yang menghubungkan antara Jakarta, Bandung, Cirebon, Jateng, Jatim, bahkan juga P Bali.
Cikampek juga merupakan daerah industri yang pertumbuhan penduduknya sangat cepat. Tak heran, jika para pemilik modal besar banyak yang melirik Cikampek untuk menanamkan modalnya berinvestasi di Cikampek.
Terminal Jadi Tempat Penampungan Pedagang
Akibat kebijakan tersebut, jalur yang padat dilalui kendaraan dari arah Jakarta menuju Pantura dan sebaliknya, pada waktu – waktu tertentu menjadi padat dan terkadang bisa menjadi macet.
Bus rute Cikampek – Jakarta seperti Warga Baru dan Giri Indah, begitu juga mikro bus jurusan Bekasi dan Angkot jurusan Karawang, antri memanjang di kiri dan kanan bahu jalan di Jalan A Yani, tepatnya tidak jauh dari Jalan Simpang Tiga menuju Terminal Bus Cikampek.
Kepala Dinas Perhubungan Karawang, H. Miftah Zaini, ketika ditemui Pos Kota, usai menghadiri serah terima jabatan Dandim 0604 Karawang, Kamis (21/1) mengungkapkan, bahu jalan di Jalan A Yani, di sekitar Simpang Tiga menuju Terminal Cikampek itu, digunakan terminal sementara kendaraan Bus, Mkro Bus dan Angkot, selama enam bulan.
Ini merupakan hasil kesepakatan di tingkat Muspika maupun Tingkat Pemkab Karawang, yang memberikan izin penggunaan terminal bus untuk dijadikan lokasi penampungan pedagang pasar Pemda yang akan direnovasi.
“Karena lokasi dan terminal berdekatan dengan lokasi pasar, ditambah tidak ada lagi lokasi lain untuk penampungan sementara pedagang di pasar yang tidak lama lagi akan direnovasi oleh Pemkab tidak lama lagi, setelah kios-kios tempat penampungan pedagang sudah siap ditempati, ” ungkap Miftah Zaini.
Menurut Miftah Zaini, pihak investor yang merenovasi pasar pemda tersebut, akan memberikan konvensasi, dengan membangun areal terminal, sekaligus memperbaiki jalan di areal terminal yang saat ini kondisinya rusak parah.
TAK ADA LOKASI LAGI
Camat Cikampek, Drs. Rokhuyun, mengatakan, pasar pemkab akan dibangun dari anggaran Pemkab Karawang, mulai Januari 2010 sampai enam bulan kedepan. “Tidak ada lagi lokasi untuk penampungan pedagang pasar yang akan direnovasi itu, selain menggunakan areal terminal bus yang saat ini kondisinya sudah rusak.” ungkapnya.
Begitu juga lokasi untuk pengganti terminal bus yang digunakan penampungan pedagang, di Cikampek tidak ada lagi lokasinya yang memadai untuk terminal pengganti, sehingga terpaksa menggunakan bahu jalan kiri dan kanan di Jalan A Yani. “Kalau lokasi di lapangan Jomin Barat, Kota Baru, tidak diijinkan oleh Dephub pusat, karena khawatir mengganggu jalur utama Pantura,” tambah camat
PASAR CIKAMPEK DIRENOVASI PEDAGANG WAS-WAS,
Mereka khawatir karena pada akhir tahun 2009, lalu Pemkab Karawang, mencoret dari daftar rekanan kepada tujuh kontraktor yang tercatat di Dinas PU Cipta Karya Pemkab Karawang.
Kontraktor tersebut dicoret karena terlambat menyelesaikan proyeknya sesuai waktu yang telah ditentukan, sehingga pembangunannya proyeknya menjadi terhambat.
Seperti disampaikan Kepala Dishubkominfo Karawang, H. Miftah Zaini, pembangunan pasar Cikampek I tersebut, akan diselesaikan selama enam bulan.
Hal tersebut, sesuai perjanjian pihak kontraktor dengan Dishubkominfo pada saat pihak kontraktor menyatakan akan memberikan konvensasi, berupa perbaikan sarana dan prasarana terminal bus Cikampek yang dijadikan tempat penampungan sementara pedagang pasar dan pedagang kaki lima di sekitar lokasi pasar.
Selain itu Miftah Zaini yang didampingi Ecep Misbah, Ketua Tim Sarana dan Prasarana Dishubkominfo Karawang mengatakan, digunakannya lokasi terminal bus Cikampek menjadi tempat penampungan sementara pedagang pasar Cikampek I yang akan direnovasi tersebut, itu merupakan kebijakan dari Bupati Karawang.
Sedangkan bagi pihak Dishubkominfo, hanya mendapatkan pengganti untuk biaya operasional petugas pengamanan di lokasi terminal sementara, termasuk pengamanan arus lalu lintas, selama lokasi terminal bus digunakan tempat penampungan pedagang pasar yang dibangun itu, ungkap Miftah Zaini.
Selanjutnya Miftah Zaini mengatakan, setelah adanya kebijakan dari bupati, semua kendaraan bus dan mikro bis serta angkot yang biasa ngetem di terminal, dipindahkan “ngetemnya” di bahu kiri dan kanan di Jalan Raya Pantura, A Yani Cikampek, tepatnya di sekitar Jalan Simpang Tiga, menuju terminal bus.
Untuk mengantisifasi kemacetan dan menghindari kecelakaan, dishub memasang rambu-rambu lalu lintas khusus, juga seperti penyebrangan jalan untuk pengamanan calon penumpang bus dan non bus di sekitar terminal sementara tersebut.
Senin, 05 April 2010
Kecamatan Cikampek
Provinsi
Jawa Barat
Kabupaten
Karawang
Camat
Luas
Jumlah penduduk 300.000 jiwa
- Kepadatan 50 jiwa/km²
Desa/kelurahan 11
Cikampek adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan Cikampek telah dimekarkan menjadi tiga kecamatan yaitu Cikampek, Purwasari dan Kotabaru.
Transportasi
Cikampek merupakan kota kecil yang dilalui jalur strategis Pantura dari Jakarta menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Cikampek pula terdapat persimpangan rel kereta api antara Jakarta-Bandung dan Jakarta-Cirebon. Setiap mendekati hari raya lebaran, Cikampek selalu menjadi langganan di layar kaca. Kemacetan arus mudik di pintu tol Kopo menjadi barometer padatnya arus lalu lintas di Pantura.
Cikampek memiliki 4 buah pasar yang berada dalam satu lingkungan dan sebuah terminal, yang sebelum dibangun Jalan Tol Cikampek-Jakarta adalah terminal tersibuk di Jawa Barat, karena merupakan persimpangan Jakarta-Bandung dan Jakarta-Cirebon. Tetapi sejak jalan tol dibangun secara berangsur-angsur fungsi terminal Cikampek berkurang. Saat ini terminal Cikampek hanya berfungsi sebagai tempat ngetem Angkutan Kota dan sedikit Bis Antarkota-Antarprovinsi yang melayani Jakarta-Cikampek dan Cikampek-Tasikmalaya.
Bila menjelang Lebaran, jalur Cikampek-Pamanukan adalah jalur macet di Pantura karena berakhirnya pintu tol di Cikopo sehingga memaksa kendaraan roda empat keluar dari tol dan memasuki jalan dalam kota Cikampek. Di luar suasana Lebaran pun kesemerawutan Cikampek dengan para pedagang kaki-lima, tukang becak, tukang ojek dan angkutan kota sangat kentara sehari-hari, ditambah lagi dengan adanya dua pintu perlintasan kereta api Jakarta-Bandung dan Jakarta-Cirebon.
Tetapi kini sudah terdapat dua buah jalan layang, satu melintasi kota cikampek dan satu jalan layang di kota baru, kedua jalan layang tersebut dibuat tepat diatas jalur perlintasan rel kereta api, dan ditujukan untuk mengurangi tingkat kemacetan jalur utara.
Ekonomi
Perekonomian warga Cikampek sebagian besar adalah pedagang dan karyawan pabrik. Setidaknya ada 2 Kawasan Industri besar di wilayah ini yaitu Kota Bukit Indah dan Indotaisei. Di samping itu ada beberapa kawasan yang juga dipakai sebagai arena industrialisasi, seperti Kawasan Industri Kujang Cikampek (KIKC) yang berada didalam area PT. Pupuk Kujang (Persero)- sebuah BUMN produsen pupuk urea.
Di Cikampek pada tahun 2006 telah pula dioperasikan Depo BBM Pertamina untuk melayani konsumen di daerah timur Jakarta seperti Kabupaten Bekasi, Karawang, Purwakarta, Indramayu dan Cirebon.
Saat ini tumbuh banyak warnet di daerah Cikampek, dan yang paling terkenal adalah Warnet Red Point yang terletak di Jl. Jurusan Parakan, Sukamanah Cikampek Barat. Konsentrasi warnet terbanyak adalah di daerah Jl. Ir. Juanda.
Peremajaan pasar-pasar di Cikampek mulai tahun 2010 membuat pasar tradisional yang terkesan sumpek menjadi semakin modern.
TENTANG CIKAMPEK
Population
The population of Cikampek, Indonesia is 145620 according to the GeoNames geographical database.
Map and satellite image
Map, satellite image, and topographic (terrain) map for Cikampek, Indonesia (courtesy of Google Earth):
Latitude, Longitude, and Elevation
Cikampek, Indonesia is located at -6.41361 [latitude in decimal degrees], 107.459 [longitude in decimal degrees] at an elevation/altitude of meters. The average elevation of Cikampek, Indonesia is 67 meters.
Timezone
The time zone id for Cikampek is Asia/Jakarta.
Alternative Names
Alternative names for Cikampek, Indonesia include: Chikampek,Tjikampek
The data for this record was last updated 2006-01-17.
Data is provided "as is" without warranty or any representation of accuracy, timeliness or completeness.
Indonesia » Cikampek Weather Forecast
Current Conditions
24° C
(75° F)
Broken Clouds
Rel. Humidity : 94%
Pressure : 29.74"Hg (F)
Visibility : 5.59 mile
Dewpoint : 23° C
Heat Index : 26° C
Wind Chill : 24° C
Kilometer Exits Location Remaks in Cikampek
KM 4 West Pondok Gede East Jakarta, DKI Jakarta Exit To Pondok Gede, Kalimalang
KM 8 East Pondok Gede Bekasi, West Java Exit To Cikunir, Jatibening
KM 10 Cikunir Bekasi, West Java Connected To Jakarta Outer Ring Road (Cakung, Jati Asih)
KM 13 West Bekasi Bekasi, West Java Exits To Bekasi City, Pekayon, Kranji
KM 16 East Bekasi Bekasi, West Java Exits To Bekasi City, Bulak Kapal
KM 19 Westbround Pertamina Service Area Bekasi Regency, West Java This service area has only with a convenience store and 3 restrooms. The tollway plaza here never existed.
KM 22 Tambun Bekasi Regency, West Java Exits To Tambun, Setu, Mustika Jaya
KM 27 Cibitung Bekasi Regency, West Java Exits To Cibitung, Industrial Complex.
KM 31 West Cikarang Bekasi Regency, West Java Exits To Cikarang, Lemah Abang, Jababeka Industrial Complex.
KM 37 East Cikarang Bekasi Regency, West Java Exits To Deltamas City, Cikarang Central.
KM 40 Eastbround Pertamina Service Area Bekasi Regency, West Java
KM 46 West Karawang Karawang, West Java Exits To Karawang City, Rengasdengklok, Industrial Complex.
KM 55 East Karawang Karawang, West Java Exits To Karawang City, Klari, Industrial Complex.
KM 67 Dawuan Interchange Karawang, West Java Connected To Cipularang Toll Road (Purwakarta, Bandung).
KM 68 Kalihurip Karawang, West Java Exits To Kalihurip, Dawuan, Bukit Indah City
KM 72 Cikampek Purwakarta, West Java Exits To Cikampek, Purwakarta, Cirebon