Kepala Polisi Wilayah Purwakarta, Jawa Barat, Komisaris Besar Tubagus Muhamad Chanafi, menilai hubungan arus pendek listrik yang menyebabkan kebarakan Kompleks Pasar Anyar Cikampek, Ahad malam (20/11) hingga Senin dinihari (21/11), tak lazim.
Dari pengalaman sebelumnya, jelas Chanafi, kebakaran yang dipicu oleh hubungan arus pendek listrik itu, tidak serta merta terjadi di lokasi kios yang menampung barang-barang rawan terbakar. "Ini ibaratnya ada faktor kesengajaan. Jadi wajar kan kalau kami curiga," kata dia.
Jika nanti menghasilkan bukti-bukti yang mengarah pada adanya faktor kesengajaan, ia akan mendatangkan tim dari pusat laboratorium forensik (Puslafor) Mabes Polri. Namun Chanafi belum bisa memastikan berapa lama penyelidikan yang dilakukan jajaran Polres Karawang akan dapat diselesaikan.
Data di kepolisian, kios yang ludes terbakar mencapai 260 kios dengan kerugian sekitar Rp 20 miliar. H.Pendi, pemilik kios busana di Pasar Anyar, mengaku kehilangan aset senilai Rp150 juta. "Baru belanja sih," katanya.
Menurut dia, kebakaran diduga dipicu oleh hubungan arus pendek listrik di kios milik H. Arifin, yang juga menjual busana. Percikan api lalu membakar stok busana kios tersebut, dan lidah api menjalar kemana-mana.
Tim pemadam kebakaran milik PT Pupuk Kujang, Pemda Karawang, dan Kawasan Industri Kota Bukit Indah Purwakarta, langsung berjibaku melawab kobaran api. Kobaran api baru benar-benar dapat dikuasai Senin dinihari sekitar pukul 02.30 Wib.
Kondisi komplek pasar yang menjadi urat nadi perputaran perekonomian di Cikampek itu, pagi tadi tampak sudah rata dengan tanah. Kepulan asap kecil masih terlihat di bebarapa sudut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar